-->

logo

MENU

8 Fakta Menarik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

8 Fakta Menarik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta- Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu( 9/ 1/ 2021) . 

Tadinya, pesawat disebutkan hilang kontak beberapa menit sehabis lepas landas. Berikut fakta menarik menimpa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. 

1. Pesawat alami penundaan terbang( delay)

(ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dijadwalkan Lepas landas dari Bandara Soetta pada jam 13. 25 Wib. Tetapi, pesawat alami penundaan terbang( delay) serta baru mengudara jam 14. 36 Wib dengan pertimbangan cuaca. Dalam penerbangan ini, pesawat mengangkut 43 penumpang berusia, 7 penumpang anak, 3 penumpang balita, serta 12 kru.

2. Kapten pesawat memohon naik ke ketinggian 29. 000 feet

Grafis jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor kode SJY 182. (IDN Times/Arief Rahmat).

Hilang kontak Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta- Pontianak hilang kontak 4 menit sehabis lepas landas, pada Sabtu( 9/ 1/ 2021) jam 14. 40 Wib. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan. Saat sebelum dinyatakan hilang kontak, pesawat alami penundaan terbang( delay)i." Pada jam 14. 37 Wib, kapten pesawat memohon naik ke ketinggian 29. 000 feet( ketinggian jelajah). Dinyatakan hilang kontak pada jam 14. 40 Wib," kata Budi dalam konferensi pers virtual Sabtu malam. 

3. Posisi terakhir pesawat

Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati mngatakan posisi terakhir pesawat terletak di atas Kepulauan Seribu. Adita menguraikan, pada jam 14. 37 Wib, pesawat melewati ketinggian 1. 700 kaki serta melaksanakan kontak dengan Jakarta approach. Pada waktu tersebut, pesawat memohon izin menaikkan ketinggian mengarah ketinggian jelajah. 


4. Masyarakat Pulau Lancang melihat barang mirip pesawat jatuh di dekat Pulau Laki serta Pulau Lancang

Ditemukan beberapa kepingan yang diduga merupakan bagian dari Pesawat SJY182 pada Sabtu (9/1/2021) (Dok. Basarnas)

Masyarakat Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta berkata nelayan kepiting Pulau Lancang yang biasa beroperasi di antara Pulau Lancang, Pulau Laki, sampai Tepi laut Tanjung Kait Tangerang melihat barang mirip pesawat jatuh di dekat Pulau Laki serta Pulau Lancang.

Tidak hanya melihat barang jatuh, masyarakat pula sempat merasakan getaran pada jendela rumah kurang lebih jam 14. 00 sampai 15. 00 Wib. 

5. Upaya pencarian

Upaya pencarian Deputi Bidang Operasi serta Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional Mayjen Tentara Nasional Indonesia(TNI)( Mar) Bambang Suryoaji di Kantor Basarnas menuturkan, grupnya menerima berita hilangnya pesawat jam 14. 55 Wib.

Sehabis itu, mulai jam 17. 00 Wib, upaya pencarian langsung diselenggarakan bersama oleh Basarnas, Tentara Nasional Indonesia(TNI), Polri, Departemen Perhubungan, serta warga di posisi yang diprediksi bagaikan titik terakhir pesawat terpantau radar. 

Panglima Tentara Nasional Indonesia(TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menjanjikan pengerahan kapal survei Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL) buat mencari pesawat yang hadapi bencana ini

6. Penyusutan ketinggian pesawat

Penyusutan ketinggian pesawat Bersumber pada informasi FlightRadar24, pesawat hilang kontak 4 menit sehabis lepas landas. Penyusutan ketinggian pesawat dari posisi jelajah sampai lenyap dari radar terpantau dekat separuh menit saja. Ada pula serpihan yang diprediksi bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJY 182, ditemui di dekat perairan Kepulauan Seribu menjelang waktu Maghrib, serta pesawat ditentukan jatuh.

7. Membuka posko

Pemerintah serta Sriwijaya Air membuka posko serta kontak darurat untuk keluarga korban Sriwijaya Air SJY 182. Posko di Lapangan terbang Soekarno- Hatta terletak di Halte 2D kehadiran lapangan terbang. Hotline buat layanan keluarga penumpang bisa lewat 021- 80637817. Sedangkan itu, Sriwijaya Air membuka pokso layanan di kantor industri di Lapangan terbang Soekarno- Hatta serta di Pontianak. 

8. Pesawat layak terbang

Pesawat yang digunakan dalam penerbangan ini ditenagai 2 mesin CFM56- 3C1 besutan CFMI, industri kepunyaan bersama Safran Aircraft Engine dari Perancis serta GE Aviation dari Amerika Serikat." Tetapi sayapnya telah terdapat flip, jadi ini tercantum keluaran akhir dari Boeing 737 seri 500," tutur pemerhati penerbangan Yayan Mulyana, Sabtu( 9/ 1/ 2021) petang. 

Pesawat belum masuk keluarga Boeing next generation, ataupun masih dari keluarga Boeing klasik. Kendati begitu, Yayan mengatakan kalau keadaan pesawat masih sangat layak serta dipakai oleh banyak maskapai sampai hari ini. Pesawat Boeing 737- 500 yang digunakan pada penerbangan ini, terbang perdana pada 13 Mei 1994, dengan kapasitas optimal 112 penumpang.


Artikel Lainnya