-->

logo

MENU

Ini 7 Fakta Menarik Airlangga Hartarto

Ini 7 Fakta Menarik Airlangga Hartarto

Banyak prestasi gemilang yang diukir oleh Airlangga Hartarto. Tidak cuma mempunyai karier moncer dalam perpolitikan di Indonesia, dalam dunia bisnis, dia pula termasuk pengusaha berhasil.


Disaat menempuh pendidikan, Airlangga pula jadi sosok yang unggul. Beberapa jabatan di tingkatan organisasi mahasiswa sempat dipegangnya.

Beberapa penghargaan pula sempat disabet oleh Airlangga Hartarto. Penghargaan itu datang dari luar ataupun dalam negeri.

Masuknya Airlanggga ke kabinet Presiden Joko Widodo mencirikan berpindahnya dukungan Partai Golkar dalam Pemilihan Presiden 2014 yang mendukung Prabowo Subianto, ke kubu Jokowi.

Kemudian siapa Airlangga Hartarto? Berikut ini 7 fakta penting terpaut Pimpinan Umum Partai Golkar definitif tersebut.

1. Aktif berorganisasi semenjak di bangku sekolah

Istimewa/koleksi pribadi

Airlangga tercatat sempat berprofesi selaku Ketua OSIS selama jadi pelajar di SMA Kanisius. Serta mengawali karir politiknya selaku Wakil Bendahara DPP Partai Golkar periode 2004- 2009. Dari fungsionaris Golkar inilah, Airlangga jadi Anggota DPR- RI periode 2009- 2014 sehabis memenangi pemilihan legislatif( Pileg) dengan wilayah pemilihan Jawa Barat V.

2. Aktif di Mahasiswa

ANTARA FOTO/Reno Esnir

Selesai menempuh pendidikan di SMA Kolese Kanisius Jakarta pada 1981. Setelah itu ia melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada( UGM) tahun 1987.

Gelar MBA dia raih dari Monash University Australia pada 1996 serta Master of Management Technology( MMT) dari University of Melbourne, Australia, pada 1997.

Semasa jadi mahasiswa di UGM, Airlangga telah aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Ia tepilih jadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM.

3. Anak mantan Menteri Perindustrian di masa Soeharto

Istimewa/koleksi pribadi

Airlangga lahir di Surabaya, 1 Oktober 2017. Ia merupakan anak kedua Hartarto Sastrosoenarto yang sempat menjabat selaku menteri perindustrian selama 2 periode di kabinet Presiden Soeharto( 1983- 1993).

Sepanjang berkiprah di DPR RI, Airlangga sempat mengetuai komisi yang membidangi perdagangan, industri, usaha kecil menengah serta mikro dan Badan Usaha Milik Negara( BUMN).

4. Pengusaha sukses

Semenjak lulus kuliah, Hartarto menekuni bisnis sembari memasuki karir politik. Airlangga merupakan owner beberapa industri serta jadi Presiden Komisaris dari PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.

Tidak heran bila Kamar Dagang dan Industri( Kadin) mendukungnya mengetuai Golkar, sebab Airlangga aktif serta turut menyusun peta jalur( roadmap) organisasi para saudagar yang diketahui dekat dengan Partai Beringin.

5. Ketua umum organisasi wushu

Istimewa/PWSI

Tidak hanya padat jadwal dalam bisnis serta politik, Hartarto pula dikenal berprofesi selaku Ketua Umum Persatuan Wushu Seluruh Indonesia.

Dia juga diketahui sangat dekat dengan atlet serta senantiasa mendampingi dalam bermacam kejuaraan. Wushu sendiri jadi andalan penyumbang medali di ajang SEA Games Kuala Lumpur 2017 serta Kejuaraan Asia.

6. Pegang Jabatan Penting

Dalam dunia bisnis, Airlangga pula jadi sosok terpandang. Ia sempat ditunjuk selaku Pimpinan Asosiasi Emiten Indonesia periode 20011- 2014. Airlangga merupakan owner beberapa perusahaan serta jadi Presiden Komisaris dari PT Fajar Surya Wisesa Tbk.

Tidak hanya itu, dia pula sempat duduk selaku Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia( PII) periode 2006- 2009, Ketua Dewan Insinyur PII 2009- 2012. Airlangga pula jadi anggota Majelis Wali Amanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta hingga 2012.

Ia jadi pemrakarsa Herman Johannes Award, suatu penghargaan untuk inovasi teknologi disaat berprofesi Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM( KATGAMA) pada 2003.

7. Diganjar Lee Kuan Yew Exchange Fellow

Humas/Kemenperin

Airlangga dianggap berjasa dalam meningkatkan hubungan antara Indonesia serta Singapore, paling utama di bidang perindustrian. Dia jadi orang Indonesia ketiga yang menerima LKY fellowship sehabis Kuntoro Mangkusubroto serta Sri Mulyani Indrawati.

Penghargaan itu sendiri diberikan pada September 2017 di Singapore, bertepatan dengan kunjungan Presiden Jokowi ke negara Singa itu.

Artikel Lainnya